Pandemi COVID-19 yang sedang melanda global saat ini membuat sejumlah negara menerapkan kebijakan pembatasan sosial sampai batas waktu yang belum ditentukan. Termasuk pembatasan dalam berkendara.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 dan diturunkan secara rinci di Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona virus Disease 2019 (Covid-19), kendaraan roda empat masih boleh beroperasi dengan mengangkut penumpang, maksimal 50 persen dari kapasitasnya.
Ini berarti bahwa kemungkinan penyebaran virus masih tetap ada, apalagi kabin mobil merupakan tempat berkumpulnya kuman dan bakteri dari luar yang dibawa oleh setiap orang yang masuk ke mobil, meskipun saat ini jumlah orang yang masuk memang dibatasi.
Perlunya disinfeksi mobil
Melihat fenomena masyarakat yang saat ini berbondong-bondong melakukan disinfeksi di lingkungan rumah dan kantor, apakah mobil juga perlu didisinfeksi? Apakah larutan disinfektan aman untuk disemprotkan ke unit mobil yang kompleks?
Karena kuman, bakteri dan virus dapat menempel di benda mati termasuk pula interior mobil, dan mikroba-mikroba tersebut hanya dapat dinonaktifkan dengan bahan kimia aktif pada disinfektan, maka di saat seperti sekarang ini, disinfeksi mobil diperlukan.
Untuk area yang perlu diperhatikan saat mendisinfeksi mobil, seperti dilansir Tempo dari Ford Australia, adalah bagian yang sering tersentuh seperti gagang pintu eksterior dan interior, lalu stir, konsol tengah, persneling, pegangan rem tangan, area radio / HVAC, layar sentuh dan tombol-tombol pada perangkat navigasi.
Lalu, apakah disinfektan aman untuk disemprotkan ke area-area tersebut?
Bila menggunakan disinfektan berbahan aktif alkohol dan klorin, misalnya, memang riskan terutama jika disemprotkan ke interior berbahan kulit dan vinyl. Dengan sifat asam kuatnya, bahan-bahan di atas juga dapat melunturkan cat di dashboard, misalnya.
Menentukan disinfektan yang aman untuk mobil
Jadi, apakah ada disinfektan yang efektif mengeliminasi kuman dan virus, namun juga aman untuk interior mobil yang terbuat dari material-material khusus?
Menurut Henry Worung, Technical Support produk car care BG di Indonesia, seperti dilansir dari GridOto, mengatakan bahwa disinfektan untuk mobil sebaiknya yang memiliki kemampuan penetrasi dan tidak menghasilkan bau, agar bahan kimia aktifnya dapat memproteksi berbagai material interior mobil serta tidak meninggalkan bau menyengat di kabin mobil.
Nah, Aerate Indonesia menyediakan layanan disinfeksi mobil dengan disinfektan berbahan aktif Hidrogen Peroksida dan ion perak berstandar internasional. Hidrogen peroksida adalah zat yang tidak berwarna dan juga asam lemah, sehingga aman untuk diterapkan di permukaan objek tanpa merusak warna dan tekstur.
Selain itu, Hidrogen Peroksida juga merupakan oksidator yang kuat, sehingga aktif bereaksi dengan kuman dan virus yang ditemuinya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017, konsentrasi Hidrogen Peroksida yang diizinkan untuk disinfektan, dan yang juga diterapkan Aerate, adalah 0.5% -1,4%, sehingga aman untuk manusia dan material benda karena tidak menimbulkan efek korosif.
Kinerja Hidrogen Peroksida diperkuat oleh ion perak, logam kuat yang memiliki kemampuan menembus dinding-dinding mikroorganisme, kemudian mematikan inti mereka.
Saatnya perkuat amunisi menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dengan disinfeksi!