Tingkatkan Kebersihan Lingkungan dengan Disinfeksi AC

Berdasarkan data terbaru yang dilansir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, pasien positif COVID-19 di Indonesia berjumlah 18.010 jiwa, dengan jumlah pasien sembuh sejumlah 4.324 jiwa dan pasien meninggal dunia sebanyak 1.191 jiwa. Angka-angka tersebut tentu bukan jumlah yang sedikit. 

 

Sudah saatnya kita makin meningkatkan kewaspadaan akan higienitas di sekitar kita. Meningkatkan kewaspadaan bukan berarti menjadi panik dan paranoid, tetapi makin meningkatkan kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan. Perluas lagi jangkauan area lingkungan yang dibersihkan. 

 

Selain membiasakan mencuci tangan dan mengenakan masker ketika beraktifitas terutama di luar ruangan, kebersihan di dalam ruangan juga harus tetap terjaga. Apalagi di tempat umum, bagian-bagian ruangan seperti meja, gagang pintu dan saklar lampu harus mulai diperhatikan higienitasnya.

 

Senada dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, menyarankan agar memperluas jangkauan area higienis yang ternyata salah satunya adalah area AC. 

 

Ini menandakan bahwa AC ternyata memegang peranan penting pada kebersihan suatu ruangan. 

Berbicara mengenai higienitas tidak akan terlepas dari disinfeksi atau mengeliminasi mikroba penyebab patogen pada objek. Lalu, apakah disinfeksi AC berbeda dari mencuci AC biasa? 

 

Disinfeksi adalah tindakan yang dilakukan dengan menggunakan bahan kimia aktif untuk membunuh mikro organisme seperti bakteri, kuman dan virus, sehingga ada cara-cara tertentu yang harus diperhatikan supaya tidak membahayakan diri sendiri. Ini karena mikro organisme tersebut hanya dapat dilumpuhkan dengan bahan-bahan kimia aktif dengan konsentrasi yang telah ditentukan. 

 

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga menginstruksikan hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan disinfeksi AC, yaitu sebagai berikut:

1.    Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar badan otonom yang berwenang

2.    Mencuci AC untuk membersihkan debu dan kotoran yang ada di AC

3.    Melakukan penyemprotan pada evaporator, blower dan filter AC denganlarutan disinfektan yang sudah disiapkan dalam botol semprot atau sprayer

4.    Menyeka permukaan casing indoor AC dengan larutan disinfektan

5.    Untuk AC sentral yang biasa terdapat di gedung dan tempat umum, bagian yang didisinfeksi adalah mounted dan kisi-kisi exhaust

AC di rumah dan mobil juga tidak luput dari kontaminasi jamur dan bakteri, lho! Ini karena sistem kerja AC yang lembab. Sudah tahu, 'kan, kalau tempat yang lembab adalah sarang jamur dan bakteri?

Jamur dan bakteri pada AC bisa mengontaminasi udara yang dikeluarkan AC ke ruangan. Di sinilah pentingnya melakukan perawatan komponen AC.

Aerate memiliki layanan Aerate Hygiene AC yang merupakan jasa antimicrobial coating untuk melindungi tiap komponen AC dari mikroba penyebab penyakit seperti jamur dan bakteri hingga 90 hari! Mari lindungi keluarga dan orang terdekat di rumah dari bahaya mikroba penyebab penyakit.

More Articles